Rabu, 10 Agustus 2011

Teknik Cetak





Teknik cetak & Reproduksi

Seorang Desainer Grafis harus memiliki pengetahun mengenai teknologi Grafika dari mulai pracetak-cetak hingga pacsa cetak, sehigga dapat menghindari pemakaian elemen desain yang sangat riskan pada teknik cetak, dan sisi baiknya dapat lebih memaksimalkan ide lebih efesiensi dan kreatif.

Teknik cetak yang sering digunakan antara lain :
1.     Cetak Offset (Offset Printing)
2.     Cetak Flexografi (Flexography Printing)
3.     Cetak Rotogravure (Rotogravure Printing)
4.     Cetak Sablon (Screen Printing)
5.     Cetak digital (Digital Printing)

Cetak offset adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak.
Berdasarkan cara pemasukan material kertas yang akan di cetak, mesin cetak Offset dapat dibagi dua:
1.     Mesin cetak lembaran (sheet fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas lembaran.
2.     Mesin cetak gulungan (Web fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas roll/gulung.
Cetak offset sheeted banyak digunakan untuk mencetak pekerjaan seperti majalah, buku, brosure, kalender, poster dll.
Cetak Web offset digunakan untuk mencetak Koran, tabloid, buku atau majalh yang menggunakan kertas yang lebih tipis disbanding cetak sheetfed.

Ciri khas cetak Offset Sheetfed
-       Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar 100-270 gram
-       Cocok untuk mencetak dengan jumlah sekitar di atas 1000exp hingga 10.000 exp.
-       Cocok untuk mencetak majalah, buku, brosur dan lainnya dengan kualitas tinggi.

Ciri khas cetak Offset Webfed
-       Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar dibawah 100 gram
-       Cocok untuk mencetak jumlah cetak sekitar ratusan ribu exemplar
-       Kecepatan lebih tinggi disbanding cetak dimesin sheetfed
-       Dapat langsung mencetak pada kedua sisi kertas.

Cetak Gravure
Cetak Rotogravure adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silinder sebagai acuan cetaknya, dan sering disebut dengan cetak dalam oleh karena tinta yang berada dibagian dalam image area dialihkan dari Silinder langsung ke media cetak. Pembentukan gambar pada silinder dapat menggunakan teknologi  Laser, Direct Etching atau Engrave Helio, sehingga terbentuk sel kecil dengan kedalaman tertentu. Cetak Gravure banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok, plastic tipis, alumunium foil ataupun flexible packaging.
Ciri-ciri cetak Rotogravure
-       Cocok untuk mencetak diatas plastic tipis, alumunium foil, material transparent atau apaque.
-       Cocok untuk mencetak oplah yang tinggi
-       Cocok untuk mencetak jumlah warna lebih dari 8 warna.
-       Warna lebih konsisten dibandingkan denga teknik cetak lainnya.
Cetak Flexografi adalah suatu teknik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat dari karet atau photopolymer. Cetak flexografi dikenal juga sebagai cetak tinggi karena tinta dialihkan dari area cetak yang lebih tinggi ke media cetak. Pemindahan tinta ke pelat cetak melalui rol transfer yang disebut Anilox dan terbuat dari tembaga (Cu) atau keramik. Pemahaman sederhana cetak fleksografi dapat kita lihat pada prose’s pembuatan stempel. Cetak flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugated (karton gelombang).
Ciri khas cetak Flexografi :
-       Cocok untuk material berupa karton gelombang
-       Cocok untuk mencetak dengan jumlah cetak tinggi
Cetak sharing atau screen printing adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silk Screen sebagai acuan cetaknya. Cetak saring dikenal juga sebagai cetak sablon. Cetak sablon ini memiliki kualitas yang bervariasi. Banyak digunakan untuk pencetakan kaos, gelas, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Saat ini teknologi cetak sablon sudah menerapkan system Computer to Screen, yang dapat menghasilkan kualitas tinggi.

Ciri khas cetak sablon :
Dapat mencetak diatas hampir semua benda padat, seperti gelas, kaca, keramik, aluminium, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Karena dilakukan manual (kecuali yang sudah menerapkan teknologi Computer To Screen).

Digital Printing
Cetak digital atau Digital Printing adalah suatu taknik cetak tanpa melalui prose’s pembuatan acuan cetak, melainkan melalui prose’s digital atau “any printing completed via digital file. Semua prose’s pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing. Di Indonesia saat ini istilah digital printing agak rancu karena perusahaan yang mengaku memiliki jasa digital printing didalamnya berbagai

Jenis jenis kertas

Secara umum semua orang mengetahui aneka macam kertas dari apa yang mereka temukan sehari hari, di perkantoran, sekolah dan dirumah kita sering menjumpau bergabai jenis kertas yang sudah dikemas dalam bentuk kardus, buku, label, brosur, kalender dan sebagainya.beberapa aneka jenis dan macam kertas dibawah ini mudah-mudahan bisa menemukan apa yang anda cari selama ini, atau setidaknya bisa menambah wawasan kita mengenal jenis macam kertas ;
1. HVS
Bahan kertas ini umumnya sering dipakai untuk Percetakan, Fotocopy / Printer Deskjet. kertas jenis ini banyak dijual di toko-toko buku (kertas merk Sinar Dunia, paperone, Gold, dsb) gramasi yang umum dipakai 70gr, 80gr, 100gr. Ukuran kertas yang sering digunakan a4, F4, B5, A3.
2. Art/Matt Paper
Bahan kertas untuk brosur, karena permukaannya yang licin(art), atau yang semi doff (matt). selain karena licin, hasil yang dihasilkan juga bagus, karena raster kertasnya halus gramasi yang umum dipakai 100g, 120gr, 150gr.
3. Art Karton
Bahan kertas ini sama seperti art paper, cuma gramasinya lebih tebal. Banyak digunakan untuk cetakan seperti kartu nama, katalog, co profile, brosur, dan cetakan lainnya yang membutuhkan kertas agak tebal.  Umumnya setelah di cetak, bahan ini di lapisi laminating lagi (optional), supaya hasilnya lebih memuaskan. Gramasi yang umum dipakai 190g, 210gr, 230gr, 260gr, 310gr, 360gr.
4. Duplex (coated)
Bahan duplex ini gampang dibedakan dengan bahan lainnya. sisi depan putih, sisi belakangnya abu-abu. Jadi yang dicetak cuma 1 sisi, bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan box. karena harganya yang relatif murah dibandingkan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr, 270gr, 310gr, 350gr, 400gr.
5. CWb/duplex putih
Sama seperti duplex cuma bedanya bagian dalamnya putih,sehingga kelihatan lebih bersih. Banyak digunakan untuk box – box makanan. Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr.
6. Ivory
Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton, 2 bagian sisinya berwarna putih tetapi tidak seputih art karton. Yang membedakan art karton 2 sisinya lebih licin dan ivory hanya 1 sisi yang licin, hampir seperti kertas duplex tetapi kertas duplex permukaannya lebih halus. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box kosmetik, karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr, 250gr, 270gr, 300gr, 350gr.
7. Samson kraft
Warna kertasnya coklat muda, bahan dasar yang digunakan daur ulang, permukaannya kasar. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik, jadi bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag (khususnya untuk distro jeans) karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna saja. Gramasi yang umum di gunakan 150gr , 220gr(kartoon).
8. Bw / BC / Linen Jepang / Concord
Kertas ini bertexture, biasanya digunakan untuk kop surat / sertifikat. Terdapat berbagai warna. Biasanya gramasinya cuma tersedia 1 macam, misalnya 220gr-250gr.
9. Jasmine
Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan, kertasnya agak gliter 2x warna kuning. Gramasinya umumnya cuma 1 ukuran.
10. Corugated (gelombang)
Sesuai namanya, corugated ini karton gelombang. (seperti box indomie, dibagian dalamnya ada gelombang). Box ini kalau di cetak umumnya di tempel lagi, ada yang ditempel menggunakan kertas duplex, kraft atau hvs. Sehingga jika dicetak fullcolor, harus dicetak dulu pada bahan kertas lain kemudian selanjutnya baru di tempelkan. Untuk ketebalannya bahan ini dikategorikan B flute (gelombang besar) & E flute (gelombang kecil).
* dari berbagai sumber